Gerakan LGBT ini sudah menyebar masuk ke kaum milenial di Indonesia khususnya. Di Indonesia sendiri, LGBT sangat berkembang melalui media sosial dan kita dapat menemui banyak bukti penyebaran LGBT di Indonesia. Saya sendiri cukup memiliki beberapa pengalaman mengenai hal ini karena saya memiliki teman saat SMA sebut saja bernama Mawar, beliau adalah seorang laki-laki namun memiliki gaya berpakaian dan gaya berbicara seperti wanita, bahkan dapat dikatakan bahwa Mawar ini lebih fashionable daripada saya. Mawar berperilaku seperti wanita dan menyukai pria, bahkan pernah beberapa kali berpacaran dengan seorang pria. Keluarga Mawar sudah mengetahui tentang hal ini dan sangat berpikiran terbuka sehingga mereka tidak memaksakan Mawar untuk menjadi seperti yang lain dan bahkan juga mendukung gaya berpakaiannya.

Hal ini menjadi pukulan yang sangat keras bagi saya karena walaupun saya pernah berperilaku kurang menyenangkan pada Mawar dan saya berbeda pandangan dengannya, ia tetap berperilaku baik pada saya dengan tulus hati. Saya belajar banyak dari Mawar, salah satunya adalah ketegaran hati untuk menghadapi banyak pendapat orang lain yang berbeda dengan kita dan cenderung mereka juga berperilaku tak pantas pada kita, tetapi kita harus tetap berperilaku baik dan memaafkan mereka. Saya juga belajar untuk menghargai pula orang yang memiliki pandangan berbeda dengan saya dan tidak menilai orang hanya dari tampilan luarnya saja karena sangat memungkinkan apa yang diperlihatkan di luar tidak sama dengan kenyataan yang ada di dalamnya. Saya dan Mawar sangatlah berbeda karena pandangan kami mengenai LGBT ini berbeda, namun kami menyadari bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan tak sepantasnya kita menjauhi orang yang berbeda pendapat dengan saya terutama para kaum LGBT ini. Saya merasa berteman dengan Mawar juga membuat saya lebih terbuka dengan semua pendapat orang lain yang berbeda dengan saya dan berusaha untuk mengerti perpektif dari orang tersebut.
Mungkin banyak orang di Indonesia yang tidak menyukai bahkan membenci kaum LGBT ini. Tetapi, kita harus tetap ingat bahwa merekapun tetaplah manusia yang juga memiliki hati. Perbedaan bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk menjauhi mereka apalagi berperilaku tidak baik karena mereka bukan harus dijauhi tapi harus didekati agar mereka juga tidak merasa sendiri. Dengan menjadi teman mereka mungkin terasa sepele bagi kita, tetapi memiliki arti yang besar bagi mereka. Kita boleh membenci LGBT tetapi kita tidak boleh membenci manusia yang melakukannya, sama seperti kita boleh membenci kesalahan orang lain tetapi kita tidak boleh membenci orang yang melakukannya.
No comments:
Post a Comment